Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Terdalam


Di bawah langit yang kelabu, terbaring seorang perempuan, hatinya terluka.
Di bawah langit kelabu, ada hati yang pilu, perempuan ini merindu.
Di bawah langit itu, dan serpihan bintang yang suram, seorang perempuan merenung dalam kesunyian malam.
Dia merenung, terdalam ke dalam sanubari dalam pelukan malam.
Di sudut hatinya, rasa pilu itu tersembunyi mendalam.
Meninggalkan kenangan sosok ayah yang dalam, terpahat dalam-dalam di dalam dada.

    Hatinya hancur berkeping, seperti bintang jatuh dari langit biru.
    Malam yang sunyi, terisi tangis kudengar, mengiringi tidurnya yang terpenuhi oleh mimpi,
    Di antara kesedihan yang tak terperi.

Kini bintangnya telah padam, meninggalkan kekosongan yang dalam.
Ada tangis yang tersembunyi dalam do'a, ia panjatkan.
Mencari kehadiran ayah dalam kenangan yang tak terlupakan.
Via do'a dan kenangan, dia sampaikan rindu terdalam.

    Tangisnya, mungkin aku dan angin yang mendengar.
    Mengenang senyuman ayah, mencari-cari dalam lamunan malam.
    Bintang-bintang tak mampu usir kegelapan di dalamnya.
    Hanya kenangan yang terus membawanya pada sinar yang kini hilang.

Terkadang kehilangan itu menyesakkan . . .
Terkadang kehilangan itu menyesatkan . . .

Hidup yang ia jalani, membawa warisan cintamu, ayah
Dia kuat dan tegar, meski air mata membanjiri,
Meski tangisan terus tersembunyi,
Dia terus menjalani, sebab cintanya abadi.

Ayah . . . 
Perempuan ini merindukan canda dan pelukan yang begitu nyaman.
Engkau adalah pahlawan dalam halaman kisahnya,
Yang kini berantakan sebab ada kehilangan di dalamnya.

Mimpi-mimpi yang dulu kau bagikan,
Kini menjadi lagu-lagu kesepian,
Lagu dia nyanyikan tanpa berteman,
Mengiringi langkah di tengah rintangan dan kebahagiaan yang hilang.

Ayah, oh, ayah . . .
Cintamu tetap menjadi candu, dalam setiap irama kalbu,
Dalam setiap tetes air mata yang dia tumpahkan, dia merayakanmu,
Mengingat dan mencintaimu dalam diam yang dalam.

Ini hanya puisi . . .
Puisiku tentang perempuan yang merindukan ayahnya,
Tentang kehilangan yang tak terungkap,
Hanya Tuhan yang tau sejauh mana ia berjalan dan bertahan.

Mau donasi lewat mana?

BCA - Wahyu U. Putra (Change)

BRI - Wahyu U. Putra (7632-0100-8728-539)

JAGO - Wahyu U. Putra (1030-9045-3066)

DANA - Wahyu U. Putra (0851-7444-2818)
Menyukai artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.

Post a Comment for "Kisah Terdalam"